Web Site Hit Counters

sejak 6 April 2008

Belajar bersama Mas Yusuf
Alhamdulillah sudah hampir 3 minggu Dek Yunus masuk sekolah. Sekarang ini Dek Yunus duduk di kelas Playgroup besar di TKIT Nurul Islam Jogjakarta. Kelas ini diperuntukkan anak usia 3 - 4 tahun. Sedangkan untuk anak usia 4- 5 tahun dimasukkan ke kelas TK A atau TK kecil dan untuk 5 - 7 tahun masuk ke kelompok TK B atau TK besar. Seperti biasanya dek Yunus masuk sekolah slalu di antar oleh Ibu. Pertama ke sekolah Mas Yusuf dulu di SDIT Alam Nurul Islam Jogjakarta.

Pelajaran di kelas 2 di sekolah Mas Yusuf sudah sangat padat skali. Kata ibu Mas Yusuf harus mulai nyicil belajar, mumpung masing sedikit. Namun Ibu dan Bapak bersepakat untuk tidak menuntut Mas Yusuf berhasil dalam belajarnya dengan cara drill. Menurut Ibu biarlah Mas Yusuf belajar dengan metode yang menyenangkan sebagaimana yang diterima di sekolahan. Memasukkan ke bimbingan belajar tidak dijadikan bagi Mas Yusuf untuk spy berhasil. Sebab sudah cukup padat pelajaran yang diterima Mas Yusuf di sekolahan dan kasihan bila hari-hari istirahat di rumah yaitu Sabtu dan Ahad harus Mas Yusuf gunakan untuk les atau pergi ke bimbingan belajar. Bapak dan Ibu mengetahui bahwa metode yang diterapkan di sekolahan Ma Yusuf sudah baik sekali dan tidak mau merusak dengan cara memasukan Mas Yusuf ke bimbingan belajar gara-gara hanya ingin mendapatkan hasil yang sangat baik. Istilah yang Bapak gunakan bahwa Bapak dan Ibu tidak mau Mas Yusuf menjadi cepat mekar, cepat matang dan pintar, tapi akhirnya cepat layu. Biarlah Mas Yusuf belajar dengan cara memperkuat dasar-dasarnya dg tidak mengabaikan aspek usia dan kematangan psikologis dan tetap menyenangkan bagi anak. Pelajaran yang diperoleh selama sekolah dari SDIT Alam Nurul Islam Jogjakarta sudah sangat baik sekali. Dengan menggunakan metode tematik, sangat berpotensi untuk menjadikan belajar lebih bermakna.

Ibu yang selalu memantau perkembangan belajar Mas Yusuf dan Dek Yunus slalu mendiskusikan dg Bapak. Satu hal yang menarik adalah setiap Mas Yusuf belajar, Dek Yunus selalu ikut disampingnya. Sebenarnya hanya didorong oleh rasa ingin tahu saja. Ibu yang selalu menjadi fasilitator belajar di rumah, tidak pernah melarang Dek Yunus. Sengaja ibu biarkan. Kalau sudah bosen, Dek Yunus pasti akan pergi dan meneruskan main macet-macetan. Cara seperti ini ternyata memberikan efek yang sangat bagus buat Dek Yunus. Ibu mengamati bahwa Dek Yunus sudah bisa menghafal beberapa bilangan mulai 1 sampai 20. Selain tentunya hafalan hadist2 dan surat2 pendek tanpa Ibu ajarkan. Jadi hanya mengikuti dan melihat Mas Yusuf belajar saja. Satu hal yang menarik adalah Mas Yusuf selalu bercerita kembali ke Dek Yunus pelajaran yang telah diperolehnya baik dari Ibu maupun dari sekolah. Secara tidak sadar Mas Yusuf bisa belajar kembali dan memberikan efek belajar pula ke Dek Yunus. Alhamdulillah kondisi ini terus Ibu dan Bapak kondisikan, agar Dek Yunus dan Mas Yusuf senang dan menikmati belajar.
Main selama libur kenaikan kelas
Waktu libur kenaikan kelas dari kelas Playgroup kecil ke kelas Playgroup besar dek Yunus hanya bermain diseputar rumah bersama dengan Endra dan Ulin. Dua orang ini adalah teman dek Yunus yang tinggal di sekitar rumah di Gejawan Wetan. Rencanya sih dek Yunus ikut kegiatan English for Holiday (EFH) itu bersama dengan Mas Yusuf. Akan tetapi saat daftar dek Yunus tidak diijinkan karena terlalu kecil untuk ikut kegiatan ini. Katanya usia yang paling kecil adalah 5 tahun. Padahal dek Yunus sendiri masih 3 tahun jalan. Mungkin tahun depan di usahakan untuk ikut. Meskipun usia dek Yunus masih 3 tahun, tapi dek Yunus sudah cukup bisa mengikuti kegiatan sekolah. Kegiatan seperti di EFH itu di sekolah TKIT Nurul Islam sudah diajarkan. Dek Yunus banyak mendapatkan pelajaran yang sifatnya praktek langsung. Belajar dan bermain. Begitu yang selalu dek Yunus lakukan sehari-hari bersama teman2 di sekolah.

Kali ini dek Yunus nemeni mas Yusuf untuk kegiatan EFH yang dilaksanakan selama 10 hari. Dek Yunus hanya bermain saja di sekitar tempat kegiatan Mas Yusuf. Kadang dek Yunus bermain dengan teman-teman yang ikut nungguin kakak atau saudaranya yang ikut EFH. Banyak teman yang dek Yunus kenal di sana. Terkadang dek Yunus juga bermain sendiri dengan berlari-lari diantara pohon di taman.

Lain waktu dek Yunus merasa jenuh, sehingga keusilan yang muncul. Orang yang diusili biasanya tidak tahu....ada-ada saja ulah dek Yunus. Lain waktu kejenuhan dek Yunus muncul dengan menunjukkan sikap mogok atau marah. Di rumah sudah dijanjikan sama ibu untuk bermain di arena permainan anak selepas antar Mas Yusuf. Setelah sampai di UNY, dek Yunus berubah pikiran dan minta ibu untuk pulang ke rumah. Padahal waktu itu kan hari Jum'at. Kegiatan di tempat Mas Yusuf hanya sampai jam 11.30 WIB. Jadi ibu memang sengaja tidak pulang dan berencana untuk beli alat-alat tulis sambil nunggu Mas Yusuf. Marahnya dek Yunus lucu banget. Gak mau duduk di kursi samping ibu selama perjalanan. Dek Yunus justru memilih jongkok di bawah. Sambil matanya mlero nunjukkan kemarahannya. Ibu sudah membujuknya dengan mau ajak ke arena permainan n beli es krim. Dek Yunus tetap tidak mau dan minta pulang. Akhirnya dengan terpaksa pulang ke rumah. Eh, ternyata berubah pikirannya dek Yunus dengan minta pulang gara-gara ingin mainan macet-macetan pakai mobil-mobilan di rumah. Mungkin dek Yunus terinspirasi dengan kemacetan di pagi hari saat antar Mas Yusuf. Begitulah dek Yunus memang sudah kami kenal mempunyai keinginan yang kuat. Kalau sudah ada maunya, tidak bisa ditawar lagi. Harus pokoknya. Tapi kami smua tetap sayang. Tingkah, gerak dan kelucuannya senantiasa melengkapi skelg.
Baru-baru ini dek Yunus sering nyanyikan lagunya Mbah Surip, "tak Gendong Kemana-mana". Padahal kami jarang sekali nonton TV. Mungkin dari temannya dia dapatkan lagu tersebut. Dengan alasan minta gendong sama Mbah Lanang atau Mbah Wedok, dek Yunus nyanyi lagu tersebut...hehehe ada-ada saja. Anak-anak memang cepet sekali meniru. Kadang kala dek Yunus joged-joded. Waktu di tanya, dek Yunus jawab, " Yunus sedang senam Bu...kan diajarkan di sekolah !". Oh senam toh...hehehe
Pentas Seni dan Tutup Tahun TKIT Nurul Islam Yogya thn 2009
Udara Jogja di pagi hari di musim kemarau ini lebih dingin dari biasanya. Namun dinginnya pagi hari ini tidak menyurutkan semangat Dek Yunus untuk bangun dan bergegas mandi. Ada apa ya koq Dek Yunus semangat banget pagi ini ? Ini kan hari Ahad
Diam-diam Dek Yunus nengok seragam yang akan digunakan untuk pentas. Oh mau pentas toch dek ? Semalam baju tersebut sudah disetrika sama ibu. Perbekalan termasuk snack dan minuman sdh di siapkan. Hari ini, Ahad 21 Juni 2009, Dek Yunus akan ikut bergabung dengan teman-teman di kelas Matahari untuk gerak dan lagu "Pithik Cilik". Gerak dan lagu ini ditampilkan oleh siswa-siswa putra saja yaitu dari kelas Matahari dan kelas Bulan. Seragam pentas yang dipinjamkan dari sekolah yaitu seragam baju surjan lengkap dengan blangkon nya untuk pria.

Singkat cerita, Pkl. 06.15 sudah siap dan dengan ditemani oleh Si Mumun Ijo yang telah Ibu siapkan di depan rumah, Dek Yunus, Mas Yusuf dan Ibu berangkat dan jemput Eyang dulu. Eyang mmg diminta Ibu untuk ikut. Selain untuk bantu ngawasi Dek Yunus dan Mas Yusuf juga yang paling penting biar Eyang ada kegiatan. Sebagai "bos besar" begitu Dek Yunus slalu menyampaikan, Dek Yunus duduk di depan disamping Ibu. Sedangkan Eyang sama Mas Yusuf duduk di belakang. Alhamdulillah perjalanan lancar. Jalur ring-road utara Jogja yg merupakan jalur favorit Ibu, kami lalui dg riang gembira. Udara pagi Jogja menyambut riang kedatangan Dek Yunus di gedung yang akan digunakan untuk pentas teman-teman TKIT Nurul Islam Jogja. Terlihat pula teman-teman Dek Yunus di kelas Matahari sudah ada yang datang. Dek Yunus dengan diantar ibu langsung mendekati Ustadzah. Di sana Dek Yunus langsung diajak untuk berganti dengan seragam pentas. Sedangkan Ibu, Eyang dan Mas Yusuf menanti di depan panggung.

Nah itu dia Dek Yunus sudah ke luar dari ruang ganti pakaian. Wah pakai baju apa Dek ? Langsung Dek Yunus mendekati ibu dari arah panggung. Dek Yunus & de Gank sempat pula nritik nyoba-nyoba mic di depan panggung. Wah-wah....gak boleh Dek, nanti mic nya gak bisa dipakai buat pentas nanti. Mungkin karena senengnya baru kali ini Dek Yunus ikut pentas seni dengan teman-teman. Teman-teman sekelas Dek Yunus bergerombol siap di belakang panggung. Katanya nunggu giliran untuk tampil. Dasar anak-anak kecil, disuruh tunggu dan anteng gak bisa. Malah pada berlarian ke sana-kemari. Belum lagi ada yang tiba-tiba nongol di podium. Padahal ada kelas lain yang sedang pentas. Baju pentas Dek Yunus pun jadi tidak karuan lagi. "Sarung nya mlorot, Bu....tolong diperbaiki ya Bu", begitu kata Dek Yunus. Akhirnya kesempatan pentas pun tiba. Dek Yunus pun tampil dengan ceria dan bersemangat. Salah satu ciri khas Dek Yunus adalah slalu tersenyum dan tersenyum. Bagaikan memamerkan giginya yang rapi dan putih. Selepas Dek Yunus pentas, sambil menunggu kelas lain selesai semuanya, Dek Yunus dan Mas Yusuf menyempatkan untuk naik ke balkon. Katanya ingin lihat teman-teman dari atas. Hati-hati ya, jangan terlalu pinggir.

Alhamdulillah pentas pun usai dan Dek Yunus pulang dengan membawa keceriaan di wajahnya. Saking semangatnya dan kecapekan, Dek Yunus tertidur di mobil. Padahal sudah ibu janjikan untuk dibelikan mainan di grosir mainan di Jl. Godean. Biarlah Dek Yunus bobo sendiri, Ibu, Eyang dan Mas Yusuf masuk ke toko mainan dan di sana yang bantu milihkan mainan adalah Mas Yusuf. Kata Mas Yusuf,"Bu, bagaimana kalau beli truk yang ini?" "Boleh, nanti yang satu dikasihkan Dek Yunus ya", demikian persetujuan ibu. Di saat di kasir, tiba-tiba Eyang menyampaikan usul agar mainannya Eyang saja yang bayar. Katanya Eyang sayang sama Dek Yunus dan Mas Yusuf. "Terima kasih ya Eyang", begitu Yusuf mengungkapkan rasa gembira dan terima kasihnya.
Sesampai di rumah Eyang, Dek Yunus masih nyenyak bobonya, shg ibu memutuskan tidak turun dan mampir. Baru kemudian Dek Yunus terbangun saat perjalanan dari rumah Eyang ke rumah di Gejawan. Apalagi setelah di sampingnya ada mainan dan di rumah pun sudah di tunggu oleh Dek Fian dan dek Fadhil untuk diajak main. Akhirnya mereka pun main bersama.
Pertama kali masuk Play Group Nurul Islam Jogja
Senin, 12 Januari 2009 adalah hari pertamaku masuk di Play Group (PG) IT/TK - Nurul Islam Jogjakarta. Pagi hari ibu sudah membangunkanku bersama dengan Mas Yusuf. Mas Yusuf pun hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang semester ganjil. Begitu menurut jadwal sekolahnya Mas Yusuf di SDIT alam Nurul Islam Jogjakarta.
Setelah selesai mandi, kami berdua segera berpakaian untuk siap berangkat ke sekolah. Ibu pun sudah menyiapkan semua keperluan buat Dek Yunus mulai dari tas baru, buku gambar, dan pinsil warna. Tidak lupa juga susu satu botol, baju dan celana ganti serta susu satu kaleng yang telah diberi nama Yunus untuk keperluan Dek Yunus selama di sekolah. Wah asyik banget ! ini hari pertama ku masuk sekolah. Sudah lama Dek Yunus memimpikan untuk masuk sekolah. Akan tetapi karena waktu itu Dek Yunus masih kecil dan ibu masih ingin Dek Yunus main di rumah saja nemanin ibu. Akhirnya baru sekarang di usia Dek Yunus 2 tahun 9 bulan, Dek Yunus masuk ke Play Group. Berbeda dengan waktu Mas Yusuf masuk Play Group Ar-rohmah di Perumahan Jaten, Karanganyar dulu. Mas Yusuf waktu itu masuk di umur 2 tahun 4 bulan. Kata bapakku sih, Mas Yusuf tidak ada teman cowok sebaya di sekitar rumah, sehingga perlu dicarikan teman lain di sekolah saja.
Tadinya ibu agak ragu-ragu untuk mengantar Dek Yunus bersekolah. Perasaan khawatir karena masih kecil dan juga kekhawatiran lain karena harus di sekolah bermain dan belajar mulai Pkl. 08.00 sd. 15.00 adalah bukan waktu yang pendek banget. Akan tetapi, Dek Yunus sudah terbukti lho berani dan bisa segera bergabung dengan lingkungan baru sekolah. Kata ibu, Dek Yunus langsung berbaur bermain.....langsung ngeloyor pergi bermain sendiri. Padahal ibu waktu itu sedang mengisi formulir pendaftaran yang cukup banyak isiannya. Jadi cukup lama di ruang Tata Usaha sekolah. Eh, malah Dek Yunus sudah bergabung dengan teman-teman baru yang sudah mulai belajar sejak bln. Juli 2008. Bahkan Dek Yunus berani dan mau akrab dengan ustadzah. Oh ya teman-teman, untuk kelas Play Group ini diawasi oleh 3 orang ustadzah. Sedangkan jumlah kelasnya ada 3 kelas paralel dengan setiap kelas ada 10 orang siswa. Wah pokoknya asyik deh sekolah itu. Selain bisa bermain sepuasnya juga bisa mendapatkan teman baru.
Akhirnya ibu harus pulang setelah mendaftarkan Dek Yunus........dengan mencium tangan ibu, Dek Yunus ijin untuk meneruskan bermain lagi bersama dengan teman-teman......sambil menyampaikan sama ibu bahwa jangan lupa dijemput. Sedangkan ibu harus bergegas pulang untuk menyiapkan acara arisan POMG di rumah Mbah Lanang. Memang hari ini Dek Yunus dan Mas Yusuf akan dijemput lebih awal, yaitu Pkl. 12.30.....setelah makan siang. Karena di rumah ada acara arisan sampai sore dan ibu tidak bisa jemput. Siang hari itu pun ibu jemput. Setelah menjemput Mas Yusuf di SDIT Alam Nurul Islam. Ibu kaget lho, karena harusnya Dek Yunus waktunya bobo siang seperti teman-teman lain.....eh ini malah masih mainan dan ngobrol dengan teman ibu yang ikut jemput. Mungkin sich Dek Yunus belum terbiasa dengan lingkungan baru. Soalnya di rumah, jarang sekali Dek Yunus bobo siang. Apalagi kalau Mas Yusuf libur sekolah. Wah setiap hari main terus berdua sama Mas Yusuf. Kompak banget, kata ibu. Bahkan ibu sering dicuekin saja ketika ibu pulang dari suatu urusan di luar.
Main ke Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta
Dek Yunus mau cerita nih.....liburan bulan Juni 2008 kemarin dek Yunus jalan-jalan sama Bapak, Ibu dan Mas Yusuf ke kebun binatang Gembira Loka Yogyakarta. Dek Yunus yang minta untuk jalan-jalan ke sana. Soalnya memang dek Yunus suka dengan lingkungan di Kebun Binatang Gembira Loka. Selain banyak pohon-pohonan, ada arena bermain buat anak-anak. Juga betapa lengkapnya jenis-jenis satwa yang ada di sana. Sudah dua kali lho dek Yunus main ke Bon-Bin........dek Yunus selalu minta sama Bapak kalau pulang liburan ngajak jalan-jalan ke Bon-Bin.
Sebelum berangkat malamnya dek Yunus bobo lebih awal. Biasanya kalau sedang masa libur sekolahnya Mas Yusuf, dek Yunus sering ikutan berlibur juga, artinya sering main bersama Mas Yusuf dan sama ibu diberi kelonggaran waktu untuk tidak bobo lebih awal. Sebelum bobo, dek Yunus diceritain sama Mas Yusuf tentang kegiatan outbond di TKIT nya. Ah, iseng-iseng dek Yunus pinjam topi outbondnya Mas Yusuf dan ternyata cukup banget dan pas dipakai lho !
Dek Yunus meminta sama Mas Yusuf untuk mengambil gambar dan lucunya dek Yunus ikut-ikutan kasih instruksi sama Mas Yusuf saking sudah hapalnya kalau motret jangan lupa diklik dibagian tombolnya. Makasih Mas Yusuf !
Ayo-ayo bobo sudah malam....besok kan mau main ke Bon-Bin. Akhirnya keesokan harinya dek Yunus sekleg berangkat ke Bon-Bin. Makanan dan minuman kesukaan Mas Yusuf dan dek Yunus sudah ibu siapkan. Nyam-nyam-nyam hem enak banget makanan yang di bawa. Dek Yunus sudah nyicil minta duluan snack yang dibawa. Selain minum susu yang sudah ibu siapkan.
Sesampai di Bon-Bin, harus bayar dulu lho ! Tiket masuk hanya dibagi dua kategori, tiket perorangan dan tiket rombongan (lebih dari 20 org). Dek Yunus sudah berkunjung setahun yang lalu dan masih terawat baik lho ! Dek Yunus tahu dari informasi bahwa kebon binatang ini dimasukkan sebagai museum satwa dan di Jogjakarta merupakan museum tertua ke dua setelah Museum Sonobudoyo. Menurut sejarahnya, ide pendirian kebun binatang Gembira Loka ini tahun 1933 muncul dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII. Ngarso dalem menginginkan ada tempat hiburan bagi rakyatnya. Akhirnya dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan Mr. Kohler, seorang arsitek Austria dipersiapkan di daerah sekitar Kali Gajah Wong. Realisasinya terwujud di tahun 1953 saat Sri Sultan Hamengkubowono kaping IX dengan bantuan Ir. Karsten dengan pengelola nya di bawah pengawasan sebuah yayasan yang dikomandani oleh Sri Paku Alam VIII.
Begitu sedikit sejarahnya !
Di sana setelah Dek Yunus keliling seluruh areal.....lumayan capek lho soalnya cukup luas dan jalannya naik turun ! sebelum pulang, kami bermain di taman setelah pintu masuk. Main ayunan yang dek Yunus pilih sama Mas Yusuf. Wah asyik banget sampai-sampai saking menikmatinya, Dek Yunus nyaris jatuh dengan posisi kepala di bawah. Untung saja Dek Yunus cukup kuat berpegang tangan di besi ayunan dan bapak segera datang untuk menolong. Makanya lain kali harus hati-hati ya Dek !

Dek Yunus Bobo Kecapekan

Hari itu, sehabis mengantar Mas Yusuf main di Taman Pintar Jogjakarta, dek Yunus kecapekan.....badan rasanya pegal semua karena dek Yunus harus lari-lari mengikuti teman2 yang lain di sana.......yang dek Yunus rasakan paling pegal adalah bagian kaki...hehehe.....
Wah, pokoknya ramai di Taman Pintar itu ! Kata bapakku, Pemerintah Kota Jogjakarta dengan dimotori oleh Bapak Walikota Jogjakarta dan tentu saja atas dukungan penuh Ngarso nDalem telah membangun sebuah tempat yang dulunya digunakan untuk kios-kios buku Shoping.

Saking penatnya, sehabis mandi sore yang seharusnya dek Yunus rasakan lebih segar tp masih capek..........teman-teman bisa lihat dari sorot mata dek Yunus ! kelihatan capek dan nguantuk ! Meskipun tidak ketinggalan satu botol Nutri Sari segar untuk memulihkan tenaga, tapi koq masih capai ya ? ehhh.....dek Yunus koq gak malu ya ! tuch keliahatan gak pakai baju, baru pakai pampers saja .......wah tapi perutnya kelihatan endut ya....habis maem sih !.
Akhirnya selesai lengkap pakai baju yang bapak belikan dari Taiwan, dek Yunus mencoba untuk bermain lagi, tp koq masih lemes ya ! Coba dech pelan-pelan bangun......sambil nunggu ibu nyiapkan makan sore sebab kata ibu biasanya kalau habis maem sore, kmd sholat maghrib...dek Yunus sudah gak kuat lagi utk tidur hehehe.

Yach betulkan, ini dek Yunus sudah bobo...............tuch kelihatan angler banget saking capainya. Biasanya nunggu ibu buatin susu anget dulu sebelum dek Yunus bobo, tapi ini sudah berat banget mata ini.
Kata ibu sih dek Yunus memang kalau siang selalu gerak, tidak pernah anteng....lari kesana-kemari.......selain dek Yunus yang capai, ibu juga merasa capai lho ! tapi ibu selalu dengan sabar menemaniku bermain dan mengajarkan banyak hal. Ibuku sayang banget sama dek Yunus. Makasih ya Bu !
Saat menunggu kelahiranku di Tainan
Syukur alhamdulillah, hari Jum'at 24 Maret 2006 tepat pukul 13.35 WIB Yunus lahir dengan selamat melalui persalinan normal di Cheng Ho Jan Hospital, Tainan City, Taiwan. Tainan waktu itu mulai masuk musim panas dengan sedikit menyisakan hujan-hujan.
Perjuangan ibuku yang luar biasa dan kesetiaan bapak serta Mas Yusuf yang terus mendampingi dan memberikan doa. Demikian pula di Indonesia terus-menerus Eyang, Mbah Lanang dan Mbah Wedok serta seluruh keluarga Jogja terus senantiasa berdoa untuk kekuatan dan keselamatan ibu dan Dek Yunus. Sebenarnya ibu sudah merasa akan melahirkanku sehari sebelumnya. Akan tetapi ibu ingin tidak terlalu lama menunggu kelahiranku di rumah sakit. Akhirnya, di dini hari pagi Pkl. 01.00 ibu meminta Bapak bersiap-siap pergi ke Rumah Sakit Bersalin. Ibu meminta Bapak untuk menyiapkan segala sesuatunya. Terakhir, baru bangunin Mas Yusuf dari nyenyaknya tidur. Kasihan kata ibu krn Mas Yusuf pasti masih ngantuk, dan memang terpaksa harus diajak karena di apartemen yang kami tempati tidak ada siapa2....tidak ada saudara dan kami berprinsip tidak mau merepotkan tetangga maupun orang lain.
Akhirnya rcn semula akan menggunakan taksi. Namun ibu justru meminta naik motor saja. Karena memang letak Rumah Sakit nya tidak terlalu jauh.....hanya butuh 10 - 15 menit. Di tengah rintik hujan dipagi hari dengan masih terkantuk-kantuknya Mas Yusuf yang duduk di depan.....pelan2 Bapak mengantar ibu yang akan melahirkanku. Alhamdulillah tidak terlalu lama kami sudah sampai di Rumah Sakit tersebut. Di sana Bapak langsung mendaftarkan ibu di bagian pendaftaran pasien. Walaupun ibu tidak mempunyai ARC (allien resident card), bapak hanya menggunakan passpor ibu saja untuk segala urusan sejak ibu kontrol ke dokter ahli kandungan. Alhamdulillah, ibu langsung ditangani oleh suster dan dokter jaga. Waktu itu selama kurang lebih 2 jam ibu diobservasi semua kondisinya. Sedangkan Bapak dan Mas Yusuf sudah check-in di kamar rumah sakit yang akan digunakan ibu untuk beristirahat. Kata Bapak biaya untuk sewa kamar NT$ 500/malam. Tidak termasuk makan, cuci dan obat-obatan. Sedangkan biaya pendaftaran pasien NT$ 100. Maklum biaya itu harus ditanggung oleh kami sendiri, tanpa bantuan asuransi. Hal ini karena ibu dan Mas Yusuf pemegang visa visitor bukan resident. Kata Bapak, itu aturan imigrasi di Taiwan, kalau ingin bawa kelg dan kelg tsb., ingin mendapatkan visa resident maka harus menetap dulu kepala kelg nya di Taiwan selama 1 tahun. Namun karena kami ingin berkumpul dan Dek Yunus ingin di tungguin sama Bapak kalau melahirkan. Akhirnya, belum genap 3 bulan Bapak tinggal di Taiwan, ibuku, Mas Yusuf dijemput sama Bapak. Kami boyongan pindah ke Tainan, Taiwan.
Selama 2 jam ibu diobservasi, Mas Yusuf sudah gak sabar ingin ketemu ibu. Dengan di antar Bapak, Mas Yusuf nengok ibu di ruang observasi. Kata Mas Yusuf, ibu masih berbaring dengan disampingnya ada alat yang ditempelkan di perut ibu. Alat tersebut dihubungkan dengan sebuah printer yang bisa membaca data detak jantung bayi dan lain-lain. Mas Yusuf dan Bapak menghampiri ibu dan kening Ibu dicium Bapak sebagai wujud rasa sayang. Mas Yusuf juga tidak ketinggalan cium tangan ibu, sambil tidak lupa mengelus-elus perut ibu yang bentar lagi Dek Yunus akan lahir.
Dua jam sudah ibu diobservasi. Dokter jaga pun menemui Ibu dan Bapak untuk menjelaskan kondisi sebenarnya Ibu sekaligus menanyakan bbrp data kesehatan yang tidak bisa ditanyakan oleh suster karena kami blm bisa berkomunikasi dlm bhs. China. Sedangkan suster tsb., tidak bisa bhs. Inggris. Akhirnya dokter jaga tsb., yang langsung turun tangan. Menurut dokter saatnya skr ibu beristirahat dulu. Besok pagi hari, ibu diminta untuk cek lagi karena maksimal 6 jam sejak masuk rumah sakit, bayi sudah akan segera lahir. Selain tentunya besok harinya, dokter kandungan yang telah memeriksa setiap ibu kontrol yang akan menangani langsung.
Dengan berjalan perlahan-lahan karena menahan beratnya Dek Yunus dalam perut dan juga sudah merasa sakit, Ibu dengan dipapah oleh Bapak dgn Mas Yusuf di samping Ibu, kami berjalan ke kamar yang telah dipesan. Di kamar ini hanya satu orang saja yang tinggal. Isinya lengkap, ada AC, TV, kulkas, lemari dan kamar mandi dalam. Juga tersedia satu paket sandal dalam, handuk, sabun, sikat gigi, pasta gigi dan baskom kecil. Selain itu tersedia kursi dan tempat tidur tambahan buat yang akan menemani tidur.
Selama waktu itu, teman-teman Bapak bnyk yang kirim sms untuk menanyakan kondisi saat ini. Mulai teman-teman di bagian utara Taiwan, Taipei, teman di bagian selatan, Tainan. Juga terus-terusan memantau Eyang, Tante dan Mbah Lanang-Mbah Wedok di Jogjakarta. Menurut Bapak katanya ini kali pertama mhsw Indonesia yang bawa kelg ke Taiwan dan kemudian istrinya melahirkan. Semua memberikan doanya ! Setelah sholat shubuh dengan imam sholat Bapak di kamar dan Mas Yusuf Makmum di samping Bapak serta Ibu sambil tiduran. Ibu meminta untuk jalan-jalan di lorong/koridor Rumah Sakit. Katanya untuk melancarkan saat mau melahirkan. Cukup lumayan juga ibu jalan-jalan. Sampai suster menjemput ibu untuk segera masuk ke ruang observasi lagi.
Singkat cerita, setelah dokter yang menangani Ibu menyampaikan sama Bapak bahwa ibu akan dikasih obat penguat untuk kontraksi. Kata dokter, kurang lebih 6 jam bayi akan lahir. Berbeda dengan di Indonesia, yang harus menunggu sampai bukaan 10. Di Taiwan ini hanya bukaan 5 bayi pun akan dilahirkan secara normal. Kebanyakan di Taiwan ibu2 melahirkan dengan cara caesar. Katanya tidak mau merasakan sakit yang sangat. Sedangkan kali ini ibu akan melahirkan Dek Yunus dengan memilih lahir caesar saja. Menurut ibu ini wujud kepuasan seorang ibu atas rasa sayangnya sama Dek Yunus. Waktu itu banyak sekali suster yang akan menungguin ibu melahirkan. Mungkin karena kasus melahirkan normal itu jarang dan itu bisa jadi sebuah pelajaran yang berharga bagis tenaga medis. Memang hal itu terbukti, setelah Bapak dan Mas Yusuf menemani Ibu sampai bukaan 5. Akhirnya kami diminta ke luar untuk menunggu saat2 yang mendebarkan. Alhamdulillah tidak berapa lama, suara tangisan bayi yang keras telah kami dengar. Bapak terlihat sujud syukur. Berbeda dengan kamar sebelah yang sama2 melahirkan juga. Namun dengan cara caesar.....tidak terdengar teriakan bayi yang keras.
Setelah cukup waktu untuk membersihkan ibu dan adik bayi. Bapak ditemui suster sambil menggendong bayi Dek Yunus. Waktu itu Bapak meminta untuk menggendongnya untuk di adzankan di telinga kanan dan iqomat di telinga kiri Dek Yunus. Setelah itu barulah Bapak dan Mas Yusuf masuk ke ruangan di mana Ibu sdh hampir selesai membersikan. Akhirnya setelah semua selesai, Ibu dipindahkan ke kamar kami. Di sana Ibu bisa beristirahat. Sedangkan Dek Yunus bayi di ditempatkan di ruang khusu bayi yang benar-benar steril.
Waktu itu bertubi-tubi, Bapak menerima telepon dari teman Bapak di Taiwan. Juga Bapak tidak lupa menelpon langsung ke Jogjakarta untuk mengabari berita bahagia ini. Setelah semua beres, Bapak menemui perawat dan meminta ari-ari nya Dek Yunus untuk diambil. Para suster heran dengan kejadian ini. Hal ini karena biasanya ari-ari langsung dibuang begitu saja. Akhirnya mrk memahami bahwa Bapak hanya menjalankan tradisi saja. Ari-ari telah Bapak terima dan langsung Bapak cuci sendiri. Setelah semua beres. Bapak pulang ke apartemen dengan membawa ari-ari Dek Yunus untuk dikubur di depan apartemen. Kebetulan ada tanah di depan apartemen dan telah dipersiapkan sbuah lubang yang telah dibuat bersama-sama Mas Yusuf. Menurut Mbah Lanang-Mbah Wedok ini hanya merupakan tradisi saja dan sebagai pengingat bahwa Dek Yunus lahir di Tainan, Taiwan.
Singkat cerita, selama 3 hari ibu di rumah sakit dan akhirnya diijinkan untuk pulang. Sebuah hari yang sangat dinantikan karena akan merawat langsung Dek Yunus. Alhamdulillah, akhirnya sampai jugalah di rumah. Keesokkan harinya banyak teman-teman Bapak yang berkunjung ke rumah. Sekedar untuk ikut berbahagia. Terima kasih ya !